Jumat, 28 Februari 2014

Risiko Bernafas Melalui Mulut





Efek bernafas melalui mulut
, akibat bernafas melalui mulut, risiko bernafas melalui mulut, cara bernafas yang benar, bernafas menggunakan mulut, selanjutnya akan dibahas dibawh ini.

Seseorang yang memiliki kebiasaan bernafas menggunakan mulut bukan hanya membuat anda malu karena harus melepaskan bau mulut, tetapi ada konsekuensi kesehatan yang serius terkait pola pernafasan abnormal tersebut.


Pernafasan mulut terjadi saat anda menghirup dan menghembuskan nafas melalui mulut bukan melalui hidung. Sekalipun hal ini lebih umum terjadi pada orang di malam hari tetapi ada beberapa orang yang telah terbiasa bernafas melalui mulut pada siang hari.


Penyebab umum dari pernafasan mulut antara lain karena alergi, kelainan anatomi seperti pembesaran amandel dan kelenjar gondok, penyumbatan pada sinus atau hidung dari polip, menyimpangnya septum atau infeks. Jika anda bernafas melalui mulut pada malam hari, bisa jadi terkait gejalan apnea.


Pernafasan mulut sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika kebiasaan tersebut telah kronis akan meiliki efek negatif. Ketika anda bernafas melalui hidung, udara akan melewati selaput lendir dan sinus, yang akan menghasilkan oksida nitrat untuk mebantu fungsi oto polos tubuh pada jantung dan pembuluh darah.


Ada beberapa pemikiran bernafas melalui mulut mungkin tidak mendapatkan semua oksigen yang anda butuhkan. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan dalam beberapa situasi dapat menyebabkan stress pada jantung dan paru-paru, sperti dilansir dari theglobeandmail.


Dalam hal kesehatan gigi, bernafas melalui mulut bisa mengeringkan rongga mulut dan menyebabkan bau mulut, penyakit gusi dan kerusakan gigi.


Anak-anak yang bernafas melalui mulut dapat menggembangkan cacat fisik dan memliki kualitas kesehatan dan perilaku yang buruk. Pertumbuhan anak akan terhambat dan prestasi akademiknya akan buruk karena kelelahan dan kurangnya perhatian.


Penyebab pernapasan mulut pada anak-anak dapat terjadi dikaernakan pembesaran amandel atau kelenjar gondo. Terlepas dari penyebabnya, anak harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar