Jumat, 28 Februari 2014

Risiko Bernafas Melalui Mulut





Efek bernafas melalui mulut
, akibat bernafas melalui mulut, risiko bernafas melalui mulut, cara bernafas yang benar, bernafas menggunakan mulut, selanjutnya akan dibahas dibawh ini.

Seseorang yang memiliki kebiasaan bernafas menggunakan mulut bukan hanya membuat anda malu karena harus melepaskan bau mulut, tetapi ada konsekuensi kesehatan yang serius terkait pola pernafasan abnormal tersebut.


Pernafasan mulut terjadi saat anda menghirup dan menghembuskan nafas melalui mulut bukan melalui hidung. Sekalipun hal ini lebih umum terjadi pada orang di malam hari tetapi ada beberapa orang yang telah terbiasa bernafas melalui mulut pada siang hari.


Penyebab umum dari pernafasan mulut antara lain karena alergi, kelainan anatomi seperti pembesaran amandel dan kelenjar gondok, penyumbatan pada sinus atau hidung dari polip, menyimpangnya septum atau infeks. Jika anda bernafas melalui mulut pada malam hari, bisa jadi terkait gejalan apnea.


Pernafasan mulut sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika kebiasaan tersebut telah kronis akan meiliki efek negatif. Ketika anda bernafas melalui hidung, udara akan melewati selaput lendir dan sinus, yang akan menghasilkan oksida nitrat untuk mebantu fungsi oto polos tubuh pada jantung dan pembuluh darah.


Ada beberapa pemikiran bernafas melalui mulut mungkin tidak mendapatkan semua oksigen yang anda butuhkan. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan dalam beberapa situasi dapat menyebabkan stress pada jantung dan paru-paru, sperti dilansir dari theglobeandmail.


Dalam hal kesehatan gigi, bernafas melalui mulut bisa mengeringkan rongga mulut dan menyebabkan bau mulut, penyakit gusi dan kerusakan gigi.


Anak-anak yang bernafas melalui mulut dapat menggembangkan cacat fisik dan memliki kualitas kesehatan dan perilaku yang buruk. Pertumbuhan anak akan terhambat dan prestasi akademiknya akan buruk karena kelelahan dan kurangnya perhatian.


Penyebab pernapasan mulut pada anak-anak dapat terjadi dikaernakan pembesaran amandel atau kelenjar gondo. Terlepas dari penyebabnya, anak harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Senin, 24 Februari 2014

Mengurangi resiko penyakit jantung dengan jalan kaki

Mengurangi resiko penyakit jantung dengan jalan kaki - Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang sering mengancam manusia. Sebenarnya, penyakit jantung dan jenis penyakit kardiovaskular lainnya bisa dicegah dengan cara yang sederhana, yakni dengan rutin jalan kaki. Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan Hippocrates, seorang dokter asal Yunani, “jalan kaki adalah teman terbaik manusia”. Namun demikian, untuk pengaplikasiannya dibutuhkan kesadaran dari setiap individu itu sendiri, dan ini tidak terjadi padasetiap orang.

Jalan Kaki Selama 30 Menit = Latihan Aerobik

 

Menurut Dr Kathryn Taubert dari World Heart Federation, kesadaran merupakan langkah awal untuk kesehatan jantung. Berjalan kaki adalah hal yang sederhana, sama sederhananya dengan menghitung asupan kalori yang kita makan, dan setiap orang seharusnya bisa melakukannya.
Sebuah survei dilakukan mengenai kebiasaan orang dewasa yang rutin jalan kaki di 6 negara yakni Inggris, Spanyol, India, China, Brasil, dan Amerika Serikat. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa ada 55 persen orang yang melakukan jalan cepat di bawah 30 menit setiap harinya. Padahal, jalan kaki selama 30 menit sama dengan latihan aerobik yang bermanfaat dalam mengurangi resiko penyakit jantung.


Hasil temuan lainnya yang cukup menarik perhatian adalah bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Inggris dan AS diketahui tidak memperhatikan lama waktu berjalan mereka setiap harinya dibandingkan dengan 1 dari 6 orang dewasa di India. Selain itu, orang-orang di Inggris dan AS juga berjalan kaki dengan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang di negara berkembang.
Beberapa penelitian memang telah membuktikan bahwa jalan kaki dapat menigkatkan kesehatan. Namun, kecepatan ketika berjalan itulah yang menjadi kuncinya. Menurut Cardiovascular Institute, jalan kaki sama seperti latihan aerobik selama 30 menit, dan aktivitas ini merupakan cara paling mudah untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Berjalan sejauh 4 hingga 6 kilometer beberapa hari dalam seminggu selama 30-60 menit sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya adalah oksigen akan tersuplai lebih banyak ke berbagai organ tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu memperkuat jantung. Selain mengurangi penyakit kardiovaskular, membakar kalori, dan meningkatkan harapan hidup, jalan kaki juga dinilai memberikan manfaat lebih baik bagi jantung dibandingkan dengan bentuk latihan intensif lainnya yang dilakukan sehari-hari. Jalan kaki juga merupakan aktivitas ringan yang minim risiko akan cidera.

Presiden World Heart Federation, Dr Srinath Reddy mengatakan “kakimu dapat membawa jantung jadi lebih sehat”. Maka dari itu, sebelum penyakit kardiovaskular menyerang, rutinlah jalan kaki agar jantung tetap sehat dan kuat. Semoga bermanfaat..

Tips mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari

5 Tips mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari, trik mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari, cara mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari

 Bernapas dengan benar adalah salah satu hal yang harus anda terapkan ketika sedang berlari. Ini bertujuan agar anda tidak merasa sesak napas ketika berlari. Sistem pernapasan berperan penting dalam efektivitas seorang pelari. Apabila dia bisa membawa oksigen lebih banyak, maka dia akan lebih kuat dibandingkan dengan pelari-pelari lain.
Secara alami, seseorang akan kehabisan napas ketika berlari. Hal ini dikarenakan otot-otot memerlukan oksigen lebih banyak ketika melakukan aktivitas fisik. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras agar bisa menyerap oksigen. Menerapkan pola pernapasan yang efisien ketika berlari akan membuat seseorang mendapatkan oksigen dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memungkinkan untuk berlari lebih jauh & nyaman. Mengoptimalkan ritme napas bukanlah hal yang sulit. Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk membantu mengoptimalkan pola pernapasan saat sedang berlari.

5 Tips mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari

 

1. Bernapas lewat mulut
Bernapas dari hidung ketika sedang berlari akan membuat otot-otot wajah jadi mengencang dan rahang cenderung mengeras. Oleh sebab itu, cobalah bernapas lewat mulut ketika berlari, karena akan membuat oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar lebih banyak dibandingkan lewat hidung. Bernapas melalui mulut akan membuat otot-otot wajah tetap rileks sehingga membuat anda lebih tenang dan santai. Apabila napas anda mulai habis, maka perlambat sedikit gerakan kaki anda.

2. Gunakan pernapasan perut
Cobalah untuk bernapas dari diafragma atau perut, bukan dari dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat gerakan perut ketika sedang bernapas. Pernapasan yang benar adalah ketika anda melihat perut naik dan turun setiap kali bernapas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini ketika anda berlari.

3. Ambil napas pendek
Menarik napas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan anda untuk berlari dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu, bernapaslah secara pendek dan tidak terlalu dalam sehingga memungkinkan anda untuk mengatur napas.

4. Napas secara berirama
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsistensi (berirama) saat bernapas. Anda dianjurkan untuk menarik dan mengeluarkan secara berirama atau konsisten, terlepas seberapa cepat anda dalam berlari. Contohnya adalah dengan mengambil napas setiap 2 langkah atau 3 langkah lari (sesuai kondisi tubuh).

5. Dengarkan napas
Libatkan telinga anda untuk mengontrol pernapasan. Apabila anda mendengar napas mulai terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan berlari. Dan bila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara perlahan.
Bernapas dengan benar saat berlari merupakan hal yang penting, karena akan membantu anda untuk menurunkan stres serta dapat meningkatkan stamina fisik dengan baik.

10 manfaat Timun


Manfaat Timun | Khasiat timun 

Timun adalah sayuran nomor 4 yang paling dibudidayakan di dunia dan dikenal sebagai salah satu makanan terbaik untuk kesehatan tubuh. Di Indonesia sendiri, timun sudah tidak asing lagi dijumpai sebagai pelengkap hidangan-hidangan khas tanah air mulai dari gado-gado hingga nasi goreng. Namun banyak dari kita masih belum mengetahui seberapa besar manfaat timun bagi kesehatan, setidaknya ada 10 manfaat timun yang bisa kita peroleh, diantaranya adalah :

1. Sumber Vitamin B
Timun kaya akan kandungan vitamin B yang dapat menjaga tubuh anda dari serangan penyakit.

2. Rehidrasi tubuh & Mengisi Ulang Vitamin Harian
Timun mengandung 95 persen air sehingga dapat menjaga tubuh anda dari dehidrasi sambil membantu tubuh menghilangkan racun. Timun memiliki sebagian besar vitamin yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari. Kulit timun juga mengandung vitamin C yang cukup banyak

3.  Perawatan Kulit dan Rambut
Jika anda tidak suka makan kulit timun, bisa anda gunakan untuk mengatasi iritasi kulit dan luka bakar. Manfaatkan juga sepotong timun diatas mata yang bengkak, karena sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi pembengkakan. Selain itu, silikon dan sulfur yang terkandung di dalam timun juga dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut.

4. Melawan Kanker
Timun diketahui mengandung lariciresinol, pinoresinol, dan secoisolariciresinol. Ketiganya memiliki sejarah kuat dari penelitian sehubungan dengan penurunan resiko beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker rahim, dan kanker prostat.

5. Perawatan rumah
Timun juga bermanfaat dan bisa digunakan untuk menghilangkan embun/kabut yang ada di cermin. Gosokkan sepotong timun di area cermin dan timun tersebut akan menghilangkan kabutnya. Ambil irisan timun dan gosokkan sepanjang engsel yang berderit dan pintu akan berhenti mencicit.

6. Meredakan Bau Mulut
Ambil seiris timun dan tekan ke langit-langit mulut anda dengan lidah selama 30 detik, fitokimia akan membunuh bakteri yang bertanggung jawab dalam menyebabkan bau mulut.

7. Menghindari ‘Morning Sickness’
Untuk menghindari ‘morning sickness’ atau sakit kepala di pagi hari, makanlah beberapa iris timun sebelum tidur. Timun mengandung gula, vitamin B, dan elektrolit untuk menambah nutrisi yang penting, mengurangi intensitas baik mabuk atau sakit kepala.

8. Membantu menurunkan berat badan dan mengatasi masalah pencernaan
Karena timun rendah kalori dan mengandung air yang sangat tinggi, timun adalah diet yang ideal untuk orang-orang yang sedang ingin menurunkan berat badan. Kandungan air yang tinggi dan serat makanan dalam timun sangat efektif dalam membersihkan tubuh dari racun yang ada pada sistem pencernaan. Mengonsumsi timun setiap hari dapat dianggap sebagai obat untuk sembelit kronis.

9.Mengobati diabetes, mengurangi kolesterol dan mengontrol tekanan darah
Jus Ketimun mengandung hormon yang dibutuhkan oleh sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin yang telah diketahui sangat bermanfaat bagi pasien diabetes. Para peneliti menemukan bahwa senyawa yang disebut sterol dalam timun dapat membantu mengurangi kadar kolesterol. Timun mengandung banyak kalium, magnesium dan serat. Ini akan bekerja efektif untuk mengatur tekanan darah. Hal ini membuat timun sangat membantu dalam mengatasi tekanan darah rendah dan tekanan darah tinggi.

10. Meningkatkan kesehatan sendi, mengurangi nyeri sendi
Timun merupakan sumber yang sangat baik dari silika, yang diketahui dapat membantu meningkatkan kesehatan sendi dengan memperkuat jaringan ikat. Timun juga kaya akan vitamin A, B1, B6, C & D, Folat, Kalsium, Magnesium, dan Kalium. Ketika dicampur dengan jus wortel, timun bisa meredakan encok dan nyeri artritis dengan cara menurunkan kadar asam urat.
Itulah beberapa manfaat timun yang bisa kita peroleh. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sabtu, 22 Februari 2014

LIMA JENIS SENJATA KIMIA PALING BERBAHAYA

LIMA JENIS SENJATA KIMIA PALING BERBAHAYA

LIMA JENIS SENJATA KIMIA PALING BERBAHAYA
Berikut lima jenis senjata kimia paling berbahaya yang menjadi hal sangat menakutkan dalam pertempuran dikarenakan dapat menimbulkan efek mengerikan jika diterapkan pada rudal, roket, bom, granat, pecahan senjata dan ranjau darat:

1. VX: racun berbahaya dalam bentuk cair dan uap, dapat menyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia ini dianggap 100 kali lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit daripada syaraf, dan dua kali lebih berbahaya melalui pernafasan. VX dapat menyebabkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan kimia itu mematikan dengan menyerang otot yang dikendalikan dalam keadaan aktif sehingga otot lelah lalu membuat kerja otot jantung dan paru paru terhenti.

2. SULFUR MUSTARDS : merupakan gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimia ini dalam keadaan murni tak berwarna, namun secara umum berwarna kuning hingga coklat dan sedikit berbau mustard atau bawang putih. Sulfur Mustards menyebabkan luka pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Tidak ada penawar racun atas keracunan sulfur mustard, satu-satunya cara efektif yaitu dengan mengurangi kontaminasi semua daerah yang terkena. Sepuluh miligram bahan kimia itu dapat menewaskan korbannya.

3. SARIN: Komponen yang sangat beracun, baik dalam bentuk cair maupun gas, menyerang sistem syaraf pusat dan dapat menimbulkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melalui pernafasan, pencernaan, mata dan kulit.

Dr. Gerhard Schrader adalah seorang kimiawan Jerman yang berspesialisasi dalam penemuan insektisida baru, berharap bisa membuat kemajuan demi melawan kelaparan di dunia. Namun, Dr. Schrader terkenal karena penemuan berbahaya gas beracun seperti sarin dan tabun, dan karena hal ini, terkadang dia dipanggil "bapak gas beracun."

4. CHLORINE: Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit. Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian.

5. HYDROGEN CYANIDE: Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.

Penjelasan ilmiah akan 'hujan petir' ketika Gunung Kelud erupsi



Penjelasan ilmiah akan 'hujan petir' ketika Gunung Kelud erupsi

Penjelasan ilmiah akan 'hujan petir' ketika Gunung Kelud erupsi
Gunung Kelud sudah melelehkan lavanya dengan taburan kerikil serta abu vulkanik yang menghujami beberapa daerah khususnya yang berada di radius 10-25 km.

Namun, sebelum erupsi terjadi, sekitar pukul 22:55 WIB (13/02), di langit terlihat banyak sekali petir menyambar dengan suara guntur. Secara ilmiah, petir tersebut dalam bahasa Inggris dinamakan dirty thunderstorm atau juga volcanic lightning.

Mengutip dari tulisan di Wikipedia, dirty thunderstorm atau juga volcanic lightning ini merupakan fenomena cuaca yang terjadi ketika aktivitas gunung mulai meningkat dan akhirnya memunculkan petir.

Dalam sebuah penelitian ilmiah, dirty thunderstorm atau juga volcanic lightning terjadi karena muatan listrik yang dihasilkan itu terjadi ketika fragmen batuan, abu vulkanik dan partikel es bertabrakan dan menghasilkan listrik statis.

Pada umumnya, terdapat sekitar 300 kali petir yang muncul ketika gunung berapi mulai menunjukkan aktivitasnya. Erupsi gunung berapi juga melepaskan sejumlah air yang berfungsi sebagai 'bahan bakar' badai petir tersebut.

"Selama erupsi terjadi, akan ada banyak petir besar dan kecil serta bunga api yang muncul dan terlihat seperti membelah kawah gunung berapi," jelas Ronald J Thomas, seorang fisikawan atmosfer dari New Mexico Tech.

Penemuan baru di tahun 2014 ditemukan secara tidak sengaja

Penemuan baru di tahun 2014 ditemukan secara tidak sengaja




Penemuan baru di tahun 2014 ditemukan secara tidak sengaja


Sebuah penemuan baru kembali muncul di tahun 2013 ini. Para peneliti berhasil ciptakan permukaan gelas tertipis di dunia yang nantinya dapat digunakan sebagai layar perangkat mobile atau elektronik lainnya.

Beberapa orang peneliti gabungan dari Cornell University dan University of Ulm, Jerman, berhasil ciptakan penemuan baru yaitu layar gelas tertipis di dunia.

Uniknya, seperti dikutip dari Mnn (12/09), layar kaca ini berhasil diciptakan atas dasar ketidaksengajaan. Bahkan karena ketipisannya, permukaan kaca ini akhirnya tercatat di Guiness Book of World Records edisi 2014.

Tidak hanya tipis, layar gelas tersebut juga kuat serta ringan. Dalam menciptakannya, para peneliti menggunakan bahwa yang terbuat dari Graphene. Seperti diketahui, Graphene adalah material yang teringan dan terkuat di dunia. Awalnya, para peneliti ingin meneliti gumpalan yang terdapat di Graphene.

Mereka menemukan bahwa beberapa material yang dipunyai Graphene juga dipunyai oleh sebuah kaca yaitu campuran silikon dan oksigen atom. Pada saat penelitian tersebut, tanpa sengaja ada kebocoran udara.

Dari kebocoran udara tersebut, beberapa bahan material yang dikandung Graphene dan lainnya tercampur dan mengakibatkan terciptanya gelas super tipis, ringan dan kuat ini.

Khasiat Mentimun untuk menurunkan Darah Tinggi

Khasiat Mentimun untuk menurunkan Darah Tinggi

Khasiat Mentimun untuk Darah Tinggi
Mentimun, timun atau ketimun adalah salah satu sayuran yang keberadaannya melimpah di negeri ini. Mentimun merupakan tanaman semusim yang memang banyak dibudidayakan. Harga mentimun relatif selalu murah. Tidak heran jika kemudian banyak orang yang menjadikannya makanan pendamping seperti lalapan, acar dan pelengkap kuliner sate. Buah mentimun memiliki kandungan air yang berlebih, karenanya bisa menyegarkan tubuh. Tak hanya itu, mentimun juga ternyata memiliki khasiat bagi kesehatan manusia. Salah satu khasiat mentimun adalah untuk mengatasi darah tinggi atau hipertensi.

 

Kandungan Mentimun

Sebelum membahas manfaat mentimun untuk menurunkan darah tinggi, penting untuk mengurai zat apa saja yang terkandung di dalam sayuran ini. Secara klinis, mentimun mengandung zat-zat saponin (yang berfungsi mengeluarkan lendir), protein, Fe atau zat besi, sulfur, lemak , kalsium, Vitamin A, B1 dan juga C. Jika memakai pendekatan matematis, maka dalam 100 gram mentimun terdapat 0,7 gram protein, 12 kkl kalori, 0,1 gram lemak, 21 miligram fosfor, 0,3 miligram Fe, 0,3 karbohidrat, 8,0 vitamin C, dan 0,3 miligram Vitamin A dan juga vitamin B1. Berbagai zat ini bersifat porgonik yang disinyalir mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.


Ramuan Penurun Hipertensi


Kandungan mineral kompleks dalam mentimun seperti potassium, magnesium juga fosfor menjadikan sayuran yang satu ini berkhasiat untuk menurunkan darah tinggi atau hipertensi. Jika Anda termasuk penderita hipertensi, Anda baiknya mengkonsumsi mentimun setiap hari secara rutin. Cara mengkonsumsinya bisa langsung dimakan setelah dicuci bersih. Tetapi akan lebih baik lagi jika Anda menghaluskan satu buah mentimun dan kemudian peras airnya. Buang ampas dan minum air perasan tadi. Untuk hasil optimal, minumlah air perasan mentimun sebanyak tiga kali dalam sehari. Pagi, siang dan malam hari. Jika anda menginginkan rasa yang juga lezat, jus mentimun juga dapat dipakai untuk menurunkan darah tinggi.

Para ahli menjawab alasan mengapa khasiat mentimun untuk darah tinggi sangat baik. Alasannya tak lain adalah sifat uretic pada mentimun yang terdiri dari 90% air mampu mengeluarkan kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang kaya dalam buah mentimun memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan melalui urin.


Selama ini, para penderita hipertensi mengendalikan dan mengobati tekanan darah tinggi mereka dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia dan juga diharuskan menghindari makanan tertentu. Hal tersebut tentunya tak mengenakkan. Namun dengan mengkonsumsi mentimun, khasiat dan rasa yang nikmat bisa didapatkan sekaligus. Jauh lebih baik lagi jika penderita hipertensi juga mengkonsusmsi makanan penurun darah tinggi lainnya seperti timun jepang atau kiuri, bawang putih, seledri, tomat, kucai, belimbing dan masih banyak lagi lainnya. Kuncinya adalah telaten dan bersabar. Sebab, pengobatan alami memang memakan waktu yang relatif lebih lama ketimbang pengobatan kimiawi. Khasiat mentimun untuk darah tinggi mulai terasa dalam tiga minggu, dengan ketentuan Anda mengkonsumsinya secara teratur dan dengan porsi yang pas. Selamat mencoba!

Kamis, 06 Februari 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN APENDISITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN APENDISITIS

1.1 Definisi Apendisitis :
1. Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. (Anonim, Apendisitis, 2007). 
2. Apendisitis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer, 2001).
3. Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. (Anonim, Apendisitis, 2007).

1.2    Etiologi :      ApendisitisAppendiksitis disebabkan oleh penyumbatan lumen appendik oleh hyperplasia Folikel lympoid Fecalit, benda asingstriktur karena Fibrasi karena adanya peradangan sebelumnya atau neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mucus yang memproduksi mukosa mengalami bendungan. Namun elastisitas dinding appendik mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan tekanan intra lumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang akan menyebabkan edema dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi Appendiksitis akut local yang ditandai oleh adanya nyeri epigastrium.
Penyebab lain yang muncul :
1.    Adanya benda asing seperti biji – bijian, Seperti biji Lombok, biji jeruk dll
2.    Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan streptococcus
3.    Laki – laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15 – 30 tahun (remaja dewasa). Ini disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut.
4.    Tergantung pada bentuk appendiks
5.    Appendik yang terlalu panjang
6.    Messo appendiks yang pendek
7.    Penonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks
8.    Kelainan katup di pangkal appendiks

1.3    Patofisiologi :
Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus. Penyebab utama appendiksitis adalah obstuksi penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia dari polikel lympoid merupakan penyebab terbanyak adanya fekalit dalam lumen appendik. Adanya benda asing seperti : cacing, striktur karenan fibrosis akibat adanya peradangan sebelunnya.
Sebab lain misalnya : keganasan ( Karsinoma Karsinoid ). Obsrtuksi apendiks itu menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa terbendung, makin lama mukus yang terbendung makin banyak dan menekan dinding appendiks oedem serta merangsang tunika serosa dan peritonium viseral. Oleh karena itu persarafan appendiks sama dengan usus yaitu torakal X maka rangsangan itu dirasakan sebagai rasa sakit disekitar umblikus.
Mukus yang terkumpul itu lalu terinfeksi oleh bakteri menjadi nanah, kemudian timbul gangguan aliran vena, sedangkan arteri belum terganggu, peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritomium parietal setempat, sehingga menimbulkan rasa sakit dikanan bawah, keadaan ini disebut dengan appendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu maka timbul alergen dan ini disebut dengan appendisitis gangrenosa. Bila dinding apendiks yang telah akut itu pecah, dinamakan appendisitis perforasi. Bila omentum usus yang berdekatan dapat mengelilingi apendiks yang meradang atau perforasi akan timbul suatu masa lokal, keadaan ini disebut sebagai appendisitis abses. Pada anak – anak karena omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang relatif lebih panjang , dinding apendiks yang lebih tipis dan daya tahan tubuh yang masih kurang, demikian juga pada orang tua karena telah ada gangguan pembuluh darah, maka perforasi terjadi lebih cepat.Bila appendisitis infiltrat ini menyembuh dan kemudian gejalanya hilang timbul dikemudian hari maka terjadi appendisitis kronis.

1.4    Klasifikasi ApendisitisK :
lasifikasi Apendisitis ada : 2 =
1.    Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah.
2.    Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.

1.5    Manifestasi Klinis : ApendisitisApendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari : 
1.    Mual, muntah
2.    Nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah. Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam bisa mencapai 37,8-38,8° Celsius. 
3.    Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut.
4.    Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok. (Anonim, Apendisitis, 2007)

1.6    Penatalaksanaan : ApendisitisPembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan. analgesik dapat diberikan setelah diagnosa ditegakkan. Apendektomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.
Apendektomi dapat dilakukan dibawah anastesi umum atau spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan laparoskopi, yang merupakan metode terbaru yang sangat efektif.
Konsep Asuhan Keperawatan Sebelum operasi dilakukan klien perlu dipersiapkan secara fisik maupun psikis, disamping itu juga klien perlu diberikan pengetahuan tentang peristiwa yang akan dialami setelah dioperasi dan diberikan latihan-latihan fisik (pernafasan dalam, gerakan kaki dan duduk) untuk digunakan dalam periode post operatif. Hal ini penting oleh karena banyak klien merasa cemas atau khawatir bila akan dioperasi dan juga terhadap penerimaan anastesi. 
1.7    Komplikasi Apendisitis :
1.    Perforasi dengan pembentukan abses
2.    Peritonitis generalisata
3.    Pieloflebitis dan abses hati, tapi jarang

PANDUAN PENGISIAN FORMAT PENGKAJIANASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DEWASA

IDENTITAS KLIEN 
Nama     :     Ny. L   
No. Reg     : 159000
Umur     :   43 Tahun                 
 Tgl. MRS    : 14-1-2013
Jenis Kelamin     :     P                    Diagnosis medis    : AppendisistisSuku/Bangsa     :         Tgl Pengkajian: 15-1-13(11.00)
Agama     :    
Pekerjaan     :     
Pendidikan     :    
Alamat     :     

I.    RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY) Keluhan utama : Nyeri pada perut bagian bawah kanan

1.1.    Riwayat Penyakit Sekarang Pasien merasa badannya panas dan perut sebelah kanannya nyeri kemudian pasien berobat ke perawat desa tempat pasien tinggal. Dari perawat desa pasien diberi obat pencahar melalui rute rectal, karena kondisi pasien masih tetap sama pasien dianjurkan oleh perawat desa untuk USG di Persada hasil USG adalah pasien (+) menderita Appendisitis. Setelah pasien selesai USG pasien dirujuk ke RSUD.
Pada tanggal 14-1-13 pasien MRS di IGD RSUD, di IGD pasien diberi tindakan infus dan obat analgetik, setelah 2 jam pasien pindah ke ruang Mawar, diruang mawar pasien diberi obat ranitidin, ceftriaxone dan cairan infus.
Provokatif : nyeri ditimbulkan dari peradangan pada appendisitis
Qualitas     : nyeri seperti tertusuk-tusuk
Regio : kuadaran IV, pada titik Mc Burney
Skala : 5Time : hilang timbul 
Upaya yang telah dilakukan : Pasien berobat pada perawat desa  
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Pemeriksaan USG

1.2.    Riwayat Kesehatan Terdahulu Penyakit berat yang pernah diderita     : pasien memiliki sesak
Obat-obat yang biasa dikonsumsi         : pasien biasanya mengonsumsi obat asma saat penyakitnya kambuh
Kebiasaan berobat             : pasien berobat pada tenaga kesehatan Alergi ( makanan, minuman, obat, udara, debu, hewan) sebutkan : pasien alergi pada bau-bauan yang menyengat.

1.3.    Riwayat Kesehatan KeluargaSebelumnya pada keluarga pasien tidak ada penyakit menular dan tidak ada penyakit keturunan.

1.4.    Riwayat Kesehatan Lingkungan Letak rumah pasien berada didekat sungai, jika sewaktu-waktu terdapat sampah yang memenuhi sungai dan menimbulkan bau tidak sedap pasien akan mengalami serangan asma.

PEMERIKSAAN FISIK 

1.5.    Tanda-tanda Vital,
TB dan BB : 
S : hangat
N : 80x/menit ( teratur, kuat)    
TD : 120/100mmHg (lengan kanan, berbaring)    
RR : 30x/menit (regular)

1.6.    PEMERIKSAAN PER SISTEM 
A.    Sistem Pernapasan
Anamnesa  : Pasien biasanya batuk tidak produktif
Hidung: ~Inspeksi: Nafas cuping hidung tidak ada, Secret / ingus tidak ada, oedem pada mukosa tidak ada, kebersihan bersih, deformitas tidak ada, pemberian O2 tidak ada.Palpasi: nyeri tekan tidak ada, fraktur tulang nasal tidak ada.MulutInspeksi : mukosa bibir tidak sianosis, Alat bantu nafas ETT tidak ada.
Sinus paranasalisInspeksi : pemeriksaan sinus paranasalis normal
Palpasi : nyeri tekan tidak ada Leher Inspeksi : trakheostomi tidak adaPalpasi : Nyeri tekan tidak ada, adanya massa tidak ada, pembesaran kelenjar limfe tidak ada, posisi trachea di tengah. Faring :Inspeksi : kemerahan tidak ada, oedem / tanda-tanda infeksi tidak ada
Area dada: Inspeksi: pola nafas teratur, penggunaan otot Bantu pernafasan tidak ada, pergerakan dada simetris, waktu inspirasi ekspirasi (rasio inspirasi : ekspirasi normal), trauma dada tidak ada, pembengkakan tidak ada. Palpasi: nyeri tekan tidak ada, bengkak tidak ada.Auskultasi : Suara nafas tambahan tidak ada
B.    Cardiovaskuler Dan Limfe
Anamnesa: nyeri dada tidak ada, sesak saat mencium bau menyengatWajahInspeksi : sembab(-), pucat(-), sianosis(-), pembuluh darah mata pecah(-), konjungtiva anemis.
LeherInspeksi : bendungan vena jugularis tidak adaPalpasi : Arteri carotis communis(-)
DadaInspeksi    : bentuk dada simetris, odema tidak ada.
Perkusi     : batas jantung normalAuskultasi    : bunyi jantung normal ( BJ 1 dan BJ 2) tidak ada kelainan bunyi jantung.
Ekstrimitas AtasInspeksi : sianosis(-), clubbing finger(-)Palpasi : CRT kembali kurang dari 2 detik, suhu akral hangat
Ekstrimitas BawahInspeksi : Varises(-), sianosis(-), clubbing finger(-), oedem(-)Palpasi : CRT kembali kurang dari 2 detik, suhu akral hangat, oedemq(-)C.    Persyarafan Anamnesis : Pada pasien tidak mengalami nyeri kepala berputar-putar, nyeri kepala sebelah,hilang keseimbangan, mual dan muntah, perubahan berbicara, dan tremor.•    Pemeriksaan nervus (diperiksa jika ada indikasi dengan kelainan persyarafan):
1.    Uji nervus I olfaktorius ( pembau)Pasien dapat membedakan bau-bau yang menyengat dan tidak menyengat (seperti minyak kayu putih,parfum dan kopi).
2.    Uji nervus II opticus ( penglihatan)Pada pasien pandangan sudah agak kabur dikarenakan faktor usia.Jarak pandangan antara 20-30cm.
3.    Uji nervus III oculomotoriusPada pasien tidak terdapat oedema kelopak mata,tidak terdapat sklera mata jauh,bola mata menonjol dan celah mata sempit,tetapi pasien konjungtiva matanya anemis.
4.    Nervus IV toklearisPasien diperiksa pupilnya normal dan refleks pupilnya normal pada saat diberi sinaran oleh cahaya.
5.    Nervus V abdusen :Pada pasien saat dilakukan pemeriksaan gerak bola mata, pergerakannya adalah normal antar mata kanan dan kiri.
6.    Uji nervus VI facialis dengan cara : kedua alis mata simetris
7.    Nervus VII auditorius/AKUSTIKUS : Pada pasien pendengaran normal tidak ada gangguan pada pendengaran.
8.    Nervus VIII vagus: Pada pasien pergerakan lidahnya dapat bergerak penuh dan tidak ada gangguan pada pergerakan lidah pasien,dapat menelan secara normal.
9.    Nervus IX aksesorius :Pada pasien pergerakan kepala dan bahu normal. Kepala dapat menggeleng, menoleh kanan dan kiri. Dan bahu dapat bergerak penuh.Tingkat kesadaran (kualitas): Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya, dapat berkomunikasi dengan baik.
Tingkat kesadaran (Kuantitas) :GCS (Glasgow Coma Scale), yang dinilai yaitu : E4,M6,V5-    Eye/membuka mata (E) :4 = dapat membuka mata spontan -    Motorik (M) :6 = dapat bergerak sesuai perintah- Verbal/bicara (V) :5 = orientasi baik : orang, tempat, waktu 
D.    Perkemihan-Eliminasi UriAnamnesa: Pasien bisa merasakan miksi dengan tidak memakai kateter. Dan dapat BAK dengan normal. Urine yang dikeluarkan pasien sehari 4 kali antara 1500-1600cc Kandung kemih:Inspeksi : Tidak ada benjolan,  jaringan parut (-), kandung kemih tidak tegangPalpasi :  nyeri tekan(-), tidak teraba massaGinjal :Inspeksi :  tidak terjadi pembesaran ginjalPalpasi :  tidak teraba adanya pembesaran ginjalPerkusi : nyeri ketok (-)
E.    Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi Anamnesa : Nafsu makan pasien bagus, pasien makan dengan pola pagi-siang-malam tetapi tidak selalu habis, tidak ada keluhan mual muntah, nyeri tenggorokan, maupun gangguan menelan. Pada hari dilakukan pengkajian pasien belum BAB. Pasien merasakan nyeri pada perut bagian bawah kanan.Provokatif : nyeri ditimbulkan dari peradangan pada appendikQualitas : nyeri seperti tertusuk-tusukRegio : kuadaran IV, pada titik Mc BurneySkala : 5Time : hilang timbul Mulut: Inspeksi : mukosa bibir kering, pada gigi terdapat gigi yang tanggal (1) karies (-), terdapat plak pada sela gigi. Stomatitis (-), pembesaran kelenjar parotis (-)Palpasi : nyeri tekan pada rongga mulut (-), massa(-)Lidah Inspeksi : letak simetris, warna merah muda pucat, tidak ada gerakan tremor.Palpasi : Nodul(-), oedema(-), nyeri tekan(-)Faring - Esofagus :Inspeksi :  warna palatum merah muda Palpasi : pembesaran kelenjar(-)Abdomen (dibagi menjadi 4 kuadran)Inspeksi: tidak ada pembesaran abdomen yang abnormal, tidak tampak vena porta hepatikaAuskultasi    : bising usus normal    Perkusi    : hipertympaiPalpasi:Kuadran I:Hepar  hepatomegali(-), nyeri tekan(-)Kuadran II:Gaster  nyeri tekan abdomen(-)Lien  splenomegali(-)Kuadran III: Terdapat massaKuadran IV: Nyeri tekan pada titik Mc Burney
F.    Sistem Muskuloskeletal & Integumen
Anamnese : tidak ada nyeri dan tidak terjadi kelemahan ekstremitasWarna kulitHiperpigmentasi(-), hipopigmentasi(-), kulit tidak bersisikKekuatan otot     :     5    5            5    5Fraktur : pasien tidak mengalami fraktur dan tidak pernah ada riwayat frakturLuka : tidak ditemukan luka pada tubuh pasien
G.    Sistem Endokrin dan EksokrinAnamnesa: tidak merasakan kram, pandangan kabur sesuai penambahan usia, perubahan berat badan dan tinggi badan normal, kesulitan menelan(-), berkeringat(-), tremor(-), hot flushes (panas pada wajah tidak ada)Riwayat KB : pasien tidak pernah melakukan KB karena setiap selesai melahirkan pasien langsung melakukan kiret.Kepala :Inspeksi    : distribusi rambut(menyebar), tebal, kerontokan(-)Leher     Inspeksi     : bentuk(normal), pembesaran kelenjar thyroid(-), perubahan warna(-).    Palpasi      : pembesaran kelenjar(thyroid, parathyroid tidak ada), nyeri tekan(-),suhu badan hangat Payudara     Inspeksi     : pembesaran mamae (-)Genetalia : Inspeksi    : Rambut pubis (ketebalan merata, kerontokan tidak ada), bersih,  pengeluaran (darah, cairan, lender tidak ada).Palpasi           : benjolan(-), Ekstremitas bawahPalpasi : edema non pitting(-)
H.    Sistem Reproduksi Anamnesa :1.    cyclus haid (normal), lama haid(7hari),darah banyak & sifat(cair), flour albus (normal tidak bau dan warna normal),disminore(-), terjadi nyeri punggung saat menstruasi2.    Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, Keluarga berencana    a.    Pernah hamil,4x hamil,keguguran pada hamil ke dua,penyulit dalam kehamilan adalah sakit pinggang. jarak kehamilan anak ke-1 dan ke-2  7tahun.b.    Selama 3x persalinan:persalinan 1&2 normal dan kiret,persalinan terakhir melalui SC.Payudara     Inspeksi        : bentuk(normal),kebersihan(+), warna areola(coklat kehitaman),      bentuk papilla mamae(normal),massa(-),luka(-),payudara(simetris).     Palpasi        :benjolan(-), pengeluaran(-), nyeri tekan(-). Axilla :Inspeksi    : benjolan(-). Palpasi    : teraba benjolan(-).Abdomen:Inspeksi    : pembesaran abdomen(-), luka post SC(-). Palpasi    : pembesaran (-),massa(-).Genetalia :     Inspeksi : Rambut pubis(merata),kebersihan(+),odema(-),varices(-),benjolan(-), pengeluaran (-), tanda-tanda infeksi(-).Palpasi    : benjolan(-), massa(-), dan nyeri tekan(-).
I.    Persepsi sensori : Anamnesa : Nyeri mata(-),penurunan tajam penglihatan(+),mata berkunang-kunang(-), penglihatan ganda( -),mata berair(-), gatal(-), kering(-), benda asing dalam mata(-), penurunan pendengaran(-), nyeri(-).MataInspeksi : Mata simetris, bentuk normal, lesi Papelbra ( normal ), Bulu mata (menyebar), produksi air mata(normal).Kornea : Normal berkilau, transparanIris dan pupil :warna iris dan ukuran(normal),reflek cahaya pada pupil(normal).Lensa : Normal jernih dan transparan.Sclera : warna ( putih normal)Palpasi:Teraba lunak, nyeri dan pembengkakan kelopak mata(-), palpasi kantong lakrimal(normal).Penciuman (Hidung) : Palpasi : Sinus (tidak ada nyeri tekan), Palpasi fossa kanina (tidak nyeri),Pembengkakan(-), Deformitas(-).Perkusi : regio frontalis sinus frontalis dan fossa kanina kita lakukan apabila palpasi pada keduanya menimbulkan reaksi hebat(-).
J.    POLA KONSEP DIRI
1.    CitraTubuh : Pasien menyadari keadaannya sekarang tidak seperti dulu lagi.
2.    Ideal Diri :Sikap pasien sesuai dengan stadart prilaku,tidak ada penyimpangan perilaku.
3.    HargaDiri : Pasien merasa senang karena apa yang dia harapkan sesuai dengan apa yang terjadi dengan keadaannya.
4.    Peran Diri : Pasien berprilaku seperti biasanya di lingkungannya sesuai dengan keadaan dia sekarang.
5.    Identitas DiriPasien menyadari akan keadaan dirinya saat ini jika pasien sedang sakitK.   

POLA PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT
1.    Pasien mempunyai kebiasaan pola makan sehat dan mencuci tangan se sering mungkin.
2.    Pasien bila merasakan keluhan sakit pada dirinya tidak pernah beli obat ke toko atau pun ke dukun,pasien beli obat ke apotik atau langsung ke mantri.
3.    Pasien belum mandi selama 2 hari di rumah sakit tetapiL.  

  POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN/ SPIRITUAL
Pasien selalu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang di anut
   
 POLA MEKANISME KOPING
Pasien selalu berdoa dan berusaha mencari jalan keluarnya terhadap masalah yang di hadapinya.

N.    HUBUNGAN PERAN
Pasien sejak melakukan perawatan di rumah sakit,peran di masyarakat di gantikan oleh keluarganya.

O.    POLA ISTIRAHAT TIDUR
Aktivitas klien di rumah yaitu menjahit dan pasien jarang tidur siang,hanya tidur malam selama kurang lebih 6jam.

P.    POLA PSIKOSOSIAL Ekspresi wajah pasien tidak menunjukkan kemarahan, kesedihan, kesakitan, gelisah, melamun, takut, bingung maupun diam, pasien lebih aktif bicara untuk melupakan rasa nyerinya. Interaksi klien dengan orang lain baik,pasien paling dekat dengan suami,dukungan keluarga sangat baik, kelompok dan masyarakat mengunjungi saat pasien sakit.Hubungan dan respon baik dengan perawat maupun dokter.

ANALISA DATA   
Nama Pasien    : Ny. Luluk Sumarliyah    No RM    : 159000    Dx. Medis    : AppendisitisNO    TANGGAL    DATA    ETIOLOGI    MASALAH1    14-01-13    DS : pasien mengatakan bagian perut kanannya nyeri DO : pasien menyeringai saat bagian perut kanannya ditekanTTV:S : hangatN : 80x/menit ( teratur, kuat)    TD : 120/100mmHg (lengan kanan, berbaring)    RR : 30x/menit (regular)    Adanya peradangan benda asing karna firbasi pada appendik sehingga menyebabkan appendisitis    Nyeri akut2    14-01-13    DS : Pasien mengatakan kesulitan tidur karna tidak terbiasa dengan kondisi yang sekarang. DO : lingkungan tempat pasien tidur banyak pasien lain dan keluarga sehingga kenyamanan saat tidur berkurang    Banyak pasien dan keluarga dalam satu ruangan perawatan Lingkungan tidak kondusif untuk istirahat    Gangguan pola tidurDAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATANTanggal     No Diagnosa    Diagnosa Keperawatan14-01-201314-01-2013    (00132)(00198)    Nyeri akutGangguan pola tidurDAFTAR PRIORITASDIAGNOSA KEPERAWATANTanggal     No Diagnosa    Prioritas Diagnosa Keperawatan      (00132)(00198)    Nyeri akutGangguan pola tidur1.    Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologisDomain 12 : kenyamananKelas 1       : kenyamanan fisik NS. DIAGNOSIS :(NANDA-I)    Nyeri akutDEFINITION:    Pengalaman sensori dan emosional yan tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa : awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan
DEFINING CHARACTERISTICS    •    Perubahan tekanan darah•    Perubahan frekuensi pernapasan•    Indikasi nyeri dapat diamati•    Gangguan tidur•    Melaporkan nyeri secara verbal
RELATED FACTORS:    Agens cedera (mis, biologis, zat kimia, fisik, psikologis)
ASSESSMENT    Subjective data entry:Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah kanan    Objective data entrypasien menyeringai saat bagian perut kanannya ditekanTTV:S : hangatN : 80x/menit ( teratur, kuat)    TD : 120/100mmHg (lengan kanan, berbaring)    RR : 30x/menit (regular)DIAGNOSIS    Client Diagnostic Statement:    Ns. Diagnosis (Specify):Nyeri akut        Related to:Berhubungan dengan Agens cedera biologisNOC : Control nyeri-1605Def : tindakan pribadi untuk mengontrol rasa nyeriINDIKATOR    Tidak mencukupi    Sedikit mencukupi    Agak mencukupi    Cukup     Sangat mencukupi    1    2    3    4    5mengakui timbulnya nyeri                    menjelaskan faktor-faktor penyebabmenggunakan buku harian untuk memantau gejala dari waktu ke waktu                    menggunakan langkah-langkah pencegahandigunakan tindakan bantuan non analgesic                    menggunakan analgesik seperti yang direkomendasikan                    mengakui gejala terkait sakit                    laporan pengendalian nyeri                    NIC : INTERVENSI    AKTIFITASManajemen Nyeri-1400Def : Mengurangi nyeri atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh pasien    •    melakukan penilaian yang komprehensif rasa sakit untuk memasukkan lokasi, karakteristik, onset / durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri, dan faktor pencetus•    menjamin perawatan pasien perhatiam analgesik •    mengeksplorasi pengetahuan pasien dan keyakinan tentang rasa sakit•    mengeksplorasi dengan faktor pasien yang meningkatkan / memperburuk nyeri•    mengevaluasi, dengan pasien dan tim kesehatan, efektivitas kontrol nyeri ukuran masa lalu yang telah digunakan•    membantu patien dan keluarga untuk mencari dan memberikan dukungan•    menentukan frekuensi yang diperlukan untuk membuat penilaian kenyamanan patien dan mengimplementasikan rencana pemantauan.2.    Gangguang pola tidur berhubungan dengan kondisi lingkungan tidak kodusif•    Domain 4    : Aktivitas/ Istirahat•    Kelas 1    : Tidur/ IstirahatNS. DIAGNOSIS :(NANDA-I)    Gangguan Pola TidurDEFINITION:    Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternalDEFINING CHARACTERISTICS    •    Perubahan pola tidur normal•    Keluhan verbal merasa kurang istirahat•    Kurang puas tidur•    Melaporkan sering terjagaRELATED FACTORS:    Berhubungan dengan suara bising disekitarnyaASSESSMENT    Subjective data entryPasien mengeluh kesulitan tidur karena lingkungan sekitar yang kurang kondusif    Objective data entryLingkungan tempat pasien tidur banyak pasien dan keluarga sehingga kenyamanan saat tidur berkurangDIAGNOSIS    ClientDiagnosticStatement:    Ns. Diagnosis (Specify):Gangguan Pola Tidur        Related to:Berhubungan dengan suara bising disekitarnyaNOC : Rest Domain 1    : kesehatan fungsionalKelas A    : pemeliharaan energiINDIKATOR    Tidak mencukupi    Sedikit mencukupi    Agak mencukupi    Cukup     Sangat mencukupi    1    2    3    4    5Jumlah istirahat (000301)                    Pola istirahat (000302)                    Kualitas istirahat (000303)                    Istirahat fisik (000304)                    Istirahat mental (000305)                    Istirahat emosional (000308)                    Energi yang dipulihkan setelah istirahat (000309)                    Penampilan beristirahat (000310)                    NIC : INTERVENSI    AKTIFITASSleep Enhancement (tidur tambahan)Def : fasilitasi rutin tidur / siklus bangun    •    menentukan tidur pasien / pola aktivitas•    perkiraan pasien rutin tidur / bangun siklus dalam perencanaan perawatan•    memantau / catatan pasien pola tidur dan jumlah jam tidur•    anjurkan pasien untuk memonitor pola tidur•    menyesuaikan lingkungan (cahaya, kebisingan, suhu, kasur, dan tempat tidur) untuk mempromosikan tidur•    melakukan / menerapkan ukuran kenyamanan pijat, posisi dan sentuhan afektif.