RISET KEPERAWATAN
Pendahuluan
Riset atau penelitian adalah
suatu usaha yang sistematis, terkendali dan dan empiris dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan penyelesaian masalah. Penelitian terapan adalah
penelitian yang diarahkan untuk tujuan mengatasi masalah melalui metode ilmiah.
Proses penelitian diawali dengan
penyusunan proposal penelitian yang dimulai dari identifikasi masalah dibidang
keperawatan melalui penelitian keperawatan sampai penyajian hasil penelitian.
Pengertian Riset (Penelitian)
Penelitan berasal dari bahasa
Inggris “Research” yaitu penyelidikan atau pencarian secara teliti untuk
memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan
sarana yang mutlak diperlukan agar ilmu pengetahun dapat berkembang, merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terkendali, mempelajari suatu
fenomena melalui pencarian fakta yang nyata (empiris) dan merupakan sarana
untuk mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Penelitian dilakukan terhadap suatu
masalah yang dirasakan. Timbulnya masalah adalah merupakan pemicu untuk
mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Penelitian yang baik adalah apabila
penelitian tersebut dapat bermanfaat secara langsung terhadap persoalan yang
sedang dihadapi maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Penelitian tidak sama dengan
evaluasi, hal ini dapat dilihat dari rincian sebagai berikut :
Penelitian merupakan proses ilmiah
karena dalam penelitian menggunakan ilmu dan penelitian akan menghasilkan
penemuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian menggunakan
metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang teratur yang menggunakan
prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang berurutan untuk mencari
informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai dengan ciri : 1)
sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan 5)
formulasi teori.
Aspek
|
Penelitian
|
Evaluasi
|
Tujuan Secara umum
|
1. Menemukan
prinsip dan rekomendasi baru dengan menganalisis variable
2. Melihat
hubungan-perbedaan antara dua atau lebih variabel
|
1.Membuat keputusan prinsip
2.Melihat evektifitas suatu proses
dan memberikan “Judgment” terhadap kegunaan dan kebaikannya
|
Sipat keputusan yang dihasilkan
|
Dapat dijadikan dasar untuk memberikan prediksi dan
perlu alasan generalisasi berikutnya.
|
Suatu rekomendasi yang dapat/perlu dilaksanakan segera;
apa suatu program dapat diteruskan atau tidak
|
Perlakukan terhadap variable
|
|
1. Tidak
terlalu spesifik
2. Data
kuantitatif dan kualitatif dianalisa secara sederhana
3. Tampa
control khusus
|
Pemberlakukan hasil
|
General atau berlaku umum tidak hanya dengan subjek
penelitian
|
Digunakan hanya bagi tempat kegiatan dan tidak
diharapkan pemberlakukan bagi tempat lain atau pihak lain
|
Hipotesa
|
Perlu dibuat khususnya pada penelitian eksploratif
dan eksperimen
|
Tidak perlu
|
Desiminasi
|
Harus disebarluaskan secara terbuka dan tertulis
sehingga dapat dimanfaatkan bahkan dikembangkan maupun diuji kembali
|
Hanya diperlukan bagi pihak tertentu yang berkaitan
dengan tempat evaluasi
|
Kegiatan penelitian bergerak secara
sistematis dan teratur, mulai dari; 1) penemuan masalah; 2) mengumpulkan
data berdasarkan rancangan penelitian yang tepat; 3) analisis data dan; 4)
merumuskan kesimpulan hasil penelitian. Kontrol merupakan unsur kunci dari
pendekatan ilmiah. Kontrol melibatkan pemasukan kondisi dalam situasi
penelitian agar masalah dapat diperkecil dan validitas (sahih) dan realibilitas
(ketepatan) dapat tercapai. Empiris adalah proses dimana suatu kejadian berakar
dari lialitas yang objektif dan dikumpulkan secara langsung atau tidak langsung
melalui pengindraan dan digunakan untuk perumusan masalah. Penyelidikan empiris
menghasilkan objektifitas penelitian karena gagasan/ide dicoba dalamsituasi
nyata. Generalisasi merupakan slah satu ciri metoda ilmiah , berarti penelitian
tidak menggunakan metode ilmiah untuk kejadian tertentu, tetapi harus mampu
menggunakan hasil penelitian untuk lingkup yang luas. Generalisasi membantu
perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan penjelasan dan prediksi untuk
pristiwa yang akan terjadi.
Penelitian keperawatan merupakan
studi yang sistematis, mengkaji masalah keperawatan atau fenomena paktik dan
asuhan keperawatan melalui studi yang kreatiif, mengawali dan mengevaluasi
perubahan, mengambil tindakan untuk menghasilkan pengetahuan baru yang berguna
bagi keperawatan
Tujuan, Sasaran dan Implikasi Penelitian Keperawatan
Tujuan penelitian adalah untuk
menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, khususnya terhadap ilmu
pengetahun. Selain itu juga bertujuan untuk mencari sumbang pikiran dalam
memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan sasaran penelitian yaitu mencari
jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap suatu masalah yang dihadapi
melaui kegiatan penelitian dasar dan terapan.
Hasil suatu penelitian berupa temuan
(findings) akan memberikan impliksi bagi pihak : 1) Ilmu pengetahuan
(menyempurnakan pengetahuan yang sudah ada); 2) Perbaikan pelayanan atau
program; 3) Tindak lanjut penelitian secara komprehensi.
Itulah sebabnya penelitian harus bersifat jelas,
terbuka, jujur dan dapat diulang atau dikembangkan oleh orang lain. Bahkan
lebih dari itu, hasil penelitian sebaiknya disesiminasikan secara luas baik
melalui media cetak maupun diskusi kelompok besar sepertui seminar atau diskusi
panel.
Penelitian keperawatan diadakan untuk menjawab
persoalan dan pemecahan masalah keperawatan yang spesifik. Ini dilakukan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang utuh bagi keperawatan. Penelitian
keperawatan mempelajari integritas bidang pengetahuan dan perilaku manusia dan
pengaruhnya satu sama lain adalah upaya mempelajari masalah kesehatan yang
berhubungan dengan perilaku manusia dan bagaimana hubungan perilaku tersebut
dengan kesehatan dan sakit.
Tujuan penelitian keperawatan untuk memperbaiki
praktik profesi keperawatan khususnya bagi perbaikan mutu asuhan keperawatan.
Jenis Penelitian
Beberapa pendekatan digunakan untuk
menetapkan klasifikasi jenis penelitian. Berdasarkan tujuan, metoda,
kelengkapan, kesinambungan (waktu), tempat dan aktivitas dan dapat digambarkan
sebagai berikut (Gambar.1)
Disamping klasifikasi penelitian tersebut, jenis
penelitian dapat pula digolongkan menurut jenis data yang dicari, yaitu :
I. Penelitian
Kuantitatif:
- Bersifat objektif dan sistematis
- Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal (dikotomi); Ordinal (katagorikal); Interval (tidak ada nol absulut); Rasio (Nol absulut). Terdiri dari jenis penelitian sebagai berikut:
- Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi dan pada individu Case report, Case series, Cross sectional
- Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control, kohor
- Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi dan Eksperiment murni: RCT (Randomized Controlled Trial)\
II. Penelitian
Kualitatif
- Bersifat subjektif
- Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman dan perasaan/emosi. Terdiri dari jenis penelitian :
a. Fenomenalogical
b. Grounded
theory (studi pengembangan teori)
c. Ethnografi
(studi suku/bangsa)
d. Historical
(studi pengalaman)
e. Philosophical
(studi pengetahuan)
- Triangulasi (penggunaan lebih dari satu metode dalam mempelajari suatu penomena melalui; Theoritical, data, invertigasi, dann sebagainya.
Pelaku Penelitian
Sesuai dengan hakekatnya maka
penelitian bertopang pada ilmu pengetahuan yang selanjutnya akan mengembangkan
ilmu pengetahuan tersebut karenanya penelitian harus dilaksanakann oleh orang
yang memiliki dasar ilmu yang adekut sesuai dengan bidang yang diteliti. Bahkan
mutu dan kualitas seseorang ilmuan dapat dinilai dari mutu ide dan kegiatan
penelitian yang dilakukan.
Ilmuan yang mengamalkan ilmu tertentu dalam tugas
perkerjaannya perlu mengembangkan ilmunya melalui penelitian. Dalam bidang
kesehatan (UU No.23 1992) dinyatakan ada 4 ilmu bidang kesehatan yaitu
kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat dan farmasi. Penelitian adalah
tulang punggung ilmu pengetahuan karena pengetahuan berkembang dengan penelitian,
tentunya hasil penelitian tersebut harus diamalkan dalam tatanan praktik
profesi, dengan demikian akan memperbaiki mutu pelayanan profesi termasuk
keperawatan.
Berkembangnya Penelitian
Sesuai dengan pengertian dan tujuan
penelitian maka pada dasarnya penelitian dimulai dengan munculnya suatu
fenomena yang dipermasalahkan dan dipertanyakan. Penelitian merupakan upaya
untuk mendapatkan jawabannya melalui tahapan kegiatan (proses) penelitian yang
sistematis, terkendali dan emperis (nyata/ sesuai dengan fakta). Suatu masalah
atau pertanyaan penelitian timbul karena keingintahuan manusia. Dengan
demuikian mengembangkan keingin tahuan atau mengidentifikasi masalah
merupakan titik kegiatan penelitian. Permasalahan dan pertanyaan atau pernytaan
(hipotesa)ada sejauhmana kejelasan terhadap situasi tersebut, faktor apa yang
menyebabkan hal tersebut terjadi, keterkaitan antara satu faktor dengan faktor
lain dalam situasi tersebut.
Kita perlu tanggap terhadap fenomena atau masalah
(kenyataan/situasi yang terjadi tidak sesuai dengan harapan/standar ) yang
timbul di lingkungan kita dan mempunyai keinginan mengetahui dan menyelesaikan
atau mencari jawaban terhadap samalah terebut. Fenomena perlu diteliti apabila
situasi tersebut bersifat sebagai berikut:
1. Belum diketahui
penyebabnya maupun akibatnya mengapa situasi terjadi
2. Informasi
yang ada tentang situasi hanya sedikit sehingga diperlukan penjelasan lain yang
lebih banyak dan jelas
3. Infornasi
yang ada meragukan dan membingungkan sehingga perlu kepastian
4. Cara-cara
yang ada dan dilakukan bersifat alternatif atau konsep mutahir sehingga perlu
dipelajari lebih lanjut kesesuaian cara yang ada atau mengidentifikasi
efektivitas cara lain.
Lingkup dan Area Penelitian keperawatan
Lingkup penelitian keperawatan
termasuk dalam penelitian kesehatan serta bersumber pada penelitian
epedemiologi kesehatan serta dalam area penelitian keperawatan sebagai berikut;
- I. Pre Klinik :
- Keperawatan dasar
- Dasar Keperawatan
- Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
- Pendidikan Keperawatan
- Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosial dll)
- II. Klinik:
- Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
- Keperawatan Pediatrik
- Keperawatan Medikal Bedah
- Keperawatan Psikiatrik
- III. Komunitas :
1. Keperawatan
Keluarga
2. Keperawatan
Komunitas
3. Keperawatan
Gerontik dan Kelompok khusus
4. Keperawatan
Kesehatan Matra dan kesehatan kerja
Proses (Tahapan Kegiatan) Penelitian
Proses penelitian terdiri atas 4
tahapan yang berurutan yang direncanakan untuk menjawab pertanyaan-pernyataan
penelitian atau pemecahan masalah penelitian, yaitu; 1) Tahapan perencanaan
(menyusun proposal) ; 2) Tahap pelaksanaan (pengumpulan data, penampilkan data)
; 3) Tahap analisis (mengelompokkan data, menerapkan cara perhitungan /
statistik yang sesuai, interpretasi hasil penelitian); 4) Tahap desiminasi
(menyajikan hasil penelitian secara tertulis diserta secara lisan dalam bentuk
pertanggungjawaban / promosi)
- 1.Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)
Tahap ini merupakan tahap yang
menentukan hasil kegiatan, serta akan berakhir dengan output berupa suatu
proposal atau rancangan penelitian dan melampaui berbagai kegiatan panjang dan
sistematis.
Diawali dengan mengidentifikasi
masalah penelitian dan merumuskan masalah, menetapkan tujuan umum dan khusus
serta maksud penelitian, merujuk bahan kepustakaan, merumuskan hipotesis (tidak
semua penelitian) atau pertanyaan penelitian, menentukan rancangan / desain
serta metodologi penelitian termasuk rancangan analisis data/hasil penelitian.
Sesuai dengan hakekat penelitian
ingin menemukan, mengembangkan dan membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan
harus merujuk kepada konsep pengetahun dan teori oleh karenanya penelusuran
kepustakaan untuk mendapatkan konsep dan teori yang sementara yang ada sebagai
pijakan merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan. Untuk selanjutnya akan
diperoleh konsep dan teori baru yang lebih tepat tau pengtetahuan yang sesuai
atau tepat guna. Kegiatan lainnya dalam tahap ini adalah melakukan penelaahan
etis dan uji coba metodologi penelitian khususnya (instrumen atau alat
pengumpul data agar hasilnya valid dan reliabel)
- 2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika
prosedur administrasi telah ditempuh dan mendapat ijin dari pihak tempat penelitian
dan pihak yang memberikan wewenang mengadakan penelitian termasuk secata etik
yaitu oleh komisi etik. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik yang
telah ditentukan dan diujicobakan . Dalam tahap ini peneliti mengikuti setiap
rencana yang ada dalam proposal dan telah disepakati. Apabila ada kemdala yang
tidak diharapkan selama pengumpulan data, peneliti dapat mengambil keputusan
mengubah prosedur penelitian atau tetap menerapkan sesuai proposal. Pengumpulan
data dapat dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih dahulu telah mendapat
pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap mematuhi
ketentuan yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.
- 3. Tahap Analisa Data
Data yang telah dihitung dan
ditabulasi, dianalisis mengunakan perhitungan/uji statistik yang sesuai
(penelitian kuantitatif) dan triangulasi (penelitian klualitatif) selanjutnya
di interpretasi dan menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa
dengan memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan kemudian
dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam tahap analisis data adalah hasil
yang paling bermakna dalam penelitian. Artinya penelitian tidak akan menghasilkan
apa-apa atau tak berarti sebelum menyimpulkan temuan penelitian.
- 4. Tahap Pelaporan
Penelitian
sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu disebar luaskan secara
terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi (dibaca, dipahami bahkan diterapkan
untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan serta kehidupan manusia). Selain
sebagai sumber / sanggahan untuk penelitian berikutnya. Pelaporan penelitian
juda dapat dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban tentang apa yang telah
dilakukan, bahwa peneliti telah bersandar pada suatu konsep dan teori yang baik
dan benar menyembangkannya serta memantapkannya. Kewajiban untuk melaporkan
penelitian juga akan membuat peneliti berhati-hati dalam memenuhi kriteria
metoda ilmiah yaitu sistematis, terkendali, empiris dan genetalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar